Laman

Cari Blog Ini

Sabtu, 23 Oktober 2010

SAHABAT JIWA

Ku mengenalmu lewat JIWA, bukan lewat MATA
Kujadikan kamu SAUDARA lewat HATI, bukan sekedar BASA-BASI
Ku tak tahu seperti apa aku dalam pandangmu, selayak apa ku dalam ukhuwahmu
tapi yang ku tahu..
meski dengan keTERBATASan dan berbalut keKEKURANGAN
aku menulis NAMAmu di HATIku
Sejak awal
kita dalam balutan ISLAM UHIBBUKIFILLAH

Sebuah pesan singkat dari seorang sahabat yang begitu menggugah jiwaku. Sejenak hati ini merasa malu dan keliru. Sungguh, aku tak pernah melupakanmu. Mungkin tanpa kusadari, ku telah mengabaikanmu karena berbagai kesibukan yang mencengkeramku.

Andai saja kau tahu....
Engkaulah sahabat jiwaku, meski raga tiada pernah bersua dan jarak terbentang di antara kita.

Engkaulah saudaraku, walau darah kita tak sama dan terlahir dari rahim yang berbeda.
Tiada terlewat namamu dalam lirih doaku.
Tiada terungkap besarnya kasih ini padamu.

Sahabat, MAAFkan aku...
Moga keceriaan kan slalu menghias wajah indahmu dan ketenangan sentiasa menyelimuti jiwamu.

Sahabat, cinta ini karena-Nya....
Smoga Allah pertemukan kita dalam indah mihrab-Nya dan memberi kita naungan manakala kelak tak ada naungan selain naungan-Nya.
~~@~~
Sumber : RKI

Jumat, 15 Oktober 2010

FAJAR UNTUKMU

Mendung hari ini begitu terasa genting..
Aku menatap waktu yang terus berputar…
Tapi aku di butakan oleh sinar fajar mentari yang terus kau pancarkan buatku…

Fajar… Aku disini tetap menantimu
Menantimu menyambut tanganku ini. .
Fajar… Aku memintamu meminangku nanti hingga aku menjadi kekasihmu yang sah secara agama..
Tapi aku ingin engkau menikahi agamaku dahulu sebelum menikahiku…
Lewat Puisi ini aku ingin kau membacanya…





Sumber : Anindyapratama

Jumat, 08 Oktober 2010

RAMAH DAN SOPAN SANTUN

Puncak derajat kemanusiaan seseorang dimulai dari kualitas akhlaknya. Bahkan kualitas keimanan pun juga diukur dari akhlak. Akhlak mulia sedemikian berarti sehingga kita tidak bisa mengukur nilai hidup ini kecuali dengan akhlak yang tercermin dari perilaku kita sendiri. Salah satu ciri akhlak mulia adalah terpancarnya keramahan, baik dari sikapnya, tutur katanya yang santun maupun suasana aman dan menyenangkan. Bahkan mereka harus berpisah dan merasa rindu ingin berjumpa kembali dengannya. Keramahan merupakann perpaduan dari amal-amal hati, niat yang halus serta kegigihann untuk selalu bersikap baik.
Keramahan merupakan tahap awal kemuliaan akhlak, ada beberapa alasan yang mendasarinya yaitu :

1.Keramahan adalah tanda kerendahan hati/ ketawadhuan. Orang sombong cenderung untuk bersikap kasar, berhati keras, keangkuhan dalam gerak maupun ucapannya.

2.Keramahan merupakan tanda kesabaran dan kesanggupan mengendalikan diri dalam berinteraksi dengan aneka macam perilaku orang lain. Tahap ramah terhadap orang yang tidak menyenangkan menjadi ciri kualitas kesabaran seseorang oleh karena itu keramahan sudah hal yang paling sulit dilakukan seorang yang tidak sabar, pemarah dan egois.


3.Keramahan yang tulus merupakan indikasi melimpahnya rasa kasih sayang dan kegemaran hati untuk menghormati orang lain. Di sana tumbuh rasa persaudaraan yang menjadi dasar sikap mulia dan kebahagiaan. Keramahan sulit sekali dilakukan orang yang hatinya penuh dengan permusuhan, kebencian, dendam dan kedengkian yang tinggi.


Sumber : Indahnya Ramah
Abdullah Gymnastiar

Kamis, 07 Oktober 2010

IMAN YANG MENAKJUBKAN

Ibnu Abbas menerangkan, bahwa Rasulullah telah bersabda: “Adakah kalian mengetahui siapakah diantara makhluk ini yang paling menakjubkan imannya?” Jawab para sahabat :
“Imannya para malaikat, ya Rasulullah.” Jawab Rasulullah : “Bagaimana mereka tidak beriman, sedang mereka dapat membuktikan semua yang diperintahkan Allah.”

Kemudian para sahabat berkata : “Imannya para nabi, ya Rasulullah.” Jawab Rasulullah : “Bagaimana mereka tidak beriman, sedangkan mereka dapat bertemu dengan malaikat Jibril yang bertugas menurunkan wahyu dari langit.”

Kemudian para sahabat berkata : “Imannya para sahabat, ya Rasulullah.” Jawab Rasulullah: “Bagaimana mereka tidak beriman, sedang mereka dapat menyaksikan langsung mukjizat dariku, dan aku selalu menceritakan kepada mereka tentang wahyu yang diturunkan kepadaku.”

Lalu Rasulullah melanjutkan sabdanya : “Di antara umat manusia yang paling menakjubkan imannya adalah sekelompok kaum yang datang sepeninggalku. Mereka beriman kepadaku dan membenarkan ajaranku, sementara mereka belum pernah bertemu denganku. Mereka adalah teman-temanku di surga.

Sumber : KH. A. Mudjab Mahalli

Sabtu, 02 Oktober 2010

KETELADANAN PRIBADI RASUL

Mari kita simak lebih detail tentang keteladanan Rasulullah saw, dan kita tekadkan untuk menjadi bagian dari pribadi kita.

1.Wajahnya
Ternyata, kekhasan beliau yang dapat kita tiru ialah wajahnya yang selalu cerah-ceria, jernih, dan menyenangkan untuk dilihat oleh siapapun. Pandangannya terpelihara dari hal yang maksiat, dan dari manusia lain yang bukan mahramnya. Senyum yang tulus selalu terpacar dari wajahnya, sehingga dapat membuat tentram siapa pun yang memandangnya, serta menularkan sebuah semangat hidup.

Ucapan salam serta tegur sapanya selalu mendahului orang lain yang akan menyalaminya. Beliau memang berusaha menjadi orang yang paling awal berbuat kebaikan.

Dalam hal ini beliau bersabda, “Jamgan sekali-sekali kamu meremehkan kebaikan, meski berupa keceriaan wajah ketika bertemu dengan saudaramu.” (HR. Muslim)

Untuk itu mari kita betekad menjadi orang yang senantiasa berwajah cerah-ceria guna membahagiakan siapapun yang ada di sekitar kita. Jauhilah sikap untuk berwajah masam, selalu bermuram durja, ketus, bengis, juga sombong. Itu semua sama sekali tidak dicontohkan oleh wajah mulia Rasulullah saw.

2.Lisannya
Dalam berbicara, beliau sangat fasih, jelas tidak bertele-tele. Beliau selalu memelihara diri dari perkataan yang sia-sia.. Pembicaraannya selalu pada situasi dan kondisi yang tepat, sarat dengan makna dan hikmah. Kata-katanya begiu teruntai indah dan mengesankan. Setiap orang yang mendengar, akan merasakan kandungan yang mendalam dari setiap ucapannya. Tentu saja hal ini tidak mengherankan karena setiap kata yang beliau ucapkan, selalu sesuai dengan tindakannya. Beliau jarang menyeru sesuatu, kecuali telah melakukannya. Maka itu , beliau bersabda, “Berkata benar atau diam”. (HR. Muslim)

3.Ketawaduannya
Didalam diri beliau tidak ada sedikit pun kesombongan. Bahkan pesona ketawaduannya semakin mengokohkan kemuliaannya. Beliau sama sekali tidak menginginkan jika ada orang yang berdiri untuk menyambut kedatangannya sebagaimana yang dilakukan para pejabat atau raja-raja pada masanya.

Di masjid, beliau duduk dimana saja, tidak menginginkan tempat istimewa. Beliau membawa sendiri barang belanjaannya dipasar, tanpa merasa sungkan atau malu. Beliau juga biasa menjenguk orang sakit dan duduk bersama orang miskin. Rasulullah selalu memenuhi undangan meski dari seorang hamba sahaya. Selain itu, Rasulullah tidak suka membedakan diri dari para sahabatnya.

Situ Aisyah, istri beliau, pernah berkata, “Rasulullah biasa menambal terompahnya, menjahit bajunya, melaksanakan pekerjaan dengan tangannya sendiri. Beliau sama dengan yang lain, mencuci pakaiannya sendiri, memerah air susu dombanya dan membereskan urusannya sendiri.”

Kita sepakat bahwa sifat sombong merupakan perilaku yang hina dan kita harus melepaskan diri dari itu semua, sekecil apapun ikatannya. Oleh karena itu, mari berusaha sekuat tenaga untuk tidak meremehkan orang lain. Lakukan apa yang dianggap rendah oleh orang yang sombong, walaupun sebenarya tidak remeh. Bahkan sebaliknya, mungkin sarat dengan kebaikan dalam pandangan Allah Swt.

4.Keberanianya

Beliau adalah manusia yang sangat pemberani dan memiliki sikap patriot yang luar biasa. Ditambah lagi dengan kekuatan fisik yang luar biasa. Tidak sulit mengetahui keberadaannya di medan pertempuran. Beliau tidak kenal takut menghadapi situasi sulit dan tiak pernah gentar berhadapan dengan musuh-musuhnya.
Beliau merupakan sosok yang paling tega, pantang mundur, dan tidak bergeming tatkala situasi sengit mengancam. Ali bin Abi Thalib sampai berkata, “Jika kami dikepung ketakutan dan bahaya, maka kami berlindung kepada Rasulullah saw. Tak seorang pun yang lebih dekat jaraknya denga musuh salain beliau.”

Oleh karena itu, mari kita tempa diri kita dengan aneka latihan yang dapat meningkatkan ketrampilan dan kekuatan kita. Juga tak lupa kita kuatkan ilmu dan ibadah sehingga terbebas dari pengecut yang hina dan nista. Jadilah pemberani untuk tampil menjadi pejuang kebenaran digaris paling depan..

5.Kedermawanannya

Sifat pemurah dan kedermawanan beliau, bagai angin berhembus. Beliau memberi kepada siapa pun yang meminta. Ibnu Abbas berkata, “Nabi saw adalah orang yang paling murah hati. Kemurahan hati beliau yang paling mnonjol ialah pada bulan Ramadhan saat dihampirri Jibril. Jibril menghampiri beliau setiap malam untuk mengajarkan al-Quran padanya. Beliau benar-benar murah hati untuk hal-hal yang baik daripada angin yang berhembus.”

Jabir ra. Berkata , “Tidak pernah beliau diminta sesuatu lalu menjawab, ‘Tidak’.”

Memang, tidak pernah dapat bersatu antara keimanan dengan kekikiran. Nah, Saudaraku.. ketahuilah, tidak akan pernah berkurang harta yang dinafkahkan di jalan Allah karena seringnya kita bersedekah. Bagaimana mungkin bisa berkurang, Karena pada dasarnya harta kita adalah milik Allah. Diapun berjanji akan melipatgandakan rezeki orang yang rajin menafkahkan hartanya di jalan Allah. Sungguh, janji Allah itu tidak pernah meleset. Untuk itu, tekadkan dalam diri,”tiada hari tanpa sedekah”.

6.Sifat-sifat lainnya

Beliau adalah orang yang paling aktif dalam memenuhi janji, paling dapat dipegang segala ucapannya, penyambung tali silahturahmi, paling penyayang, dan bersikap lemah lembut terhadap orang lain.Beliau juga paling bagus dalam pergaulannya.

Rasulullah saw tidak pernah berbuat keji atau menganjurkan untuk berbuat keji. Beliau tesenyum jika ada sesuatu hal yang membuat para sahabatnya tersenyum. Beliau kagum bila sahabat-sahabatnya juga tekagum-kagum pada sesuattu. Rasulullah sangat sabar dalam menghadapi kekerasan oang lain dan bijak dalam menanggapi kekasaran perkataan orang asing.

Beliau tidak segan untuk meminta saran dan pendapat dari para sahabatnya, sepanjang tidak berkaitan dengan Wahyu Ilahi.

Beliau juga tidak sungkan untuk meminta maaf dan memberi kesempatan untuk membalas bagi siapa yang merasa dipelakukan tidak adil oleh beliau.

Semua keutamaan Rasul yang diceritakan diatas hanya sepercik dari keagungan beliau. Sifat-sifat sempurna tersebut lahir dari kedalaman hati yang bening, ikhlas dan penuh kasih sayang kepada hamba-hamba Allah. Inilah yang menyebabkan jiwa manusia merasa dekat kepadanya. Tidak heran jika banyak hati yang mencintai dan merindukan beliau. Sampai-sampai, orang yang tadinya mempunyai sikap keras dan memusuhi, dapat berubah meenjadi luluh setelah merasakan keindahan pibadinya. Akhirnya, dapat kita saksikan kini, bamyak orang yang berbondong-bondong untuk masuk Islam; agama yang diridhoi oleh Allah Swt.

Nah Saudaraku yang seiman, uraian ini terlalu sederhana untuk dapat menggambarkan keagungan panutan kita seutuhnya. Namun, melalui uraian ini hendaknya kita menjadi terpacu dan semakin bersemangat untuk mempelajari pribadi agung Nabi junjungan kita, Muhammad saw. Kita dapat memenuhinya dengan cara banyak membaca referensi mendengar kajian Islam, dan bergaul dengan oramg-orang yang mencintai beliau, serta mengamalkan sunnah-sunnahnya. Mudah-mudahan, dengan disertai kesungguhan berdoa, kita tergolong ke dalam orang-orang yang mencintai Rasul. Insya Allah, semoga diakhiat kelak, kita layak untuk mndapat syafaat darinya. Aamiin.



Sumber : Inilah Indahnya ISLAM dengan Manajemen Qalbu
Abdullah Gymnastiar