Laman

Cari Blog Ini

Rabu, 29 September 2010

AMALAN YANG MENYEBABKAN ALLAH RIDHA

Dari khasanah masa lalu, ternukil sebuah kisah, tentang wafatnya Al- Ghazali. Syahdan seminggu setelah Imam Ghazali wafat, sahabatnya bermimpi berjumpa sang Imam. Dalam mimpinya itu sahabat bertanya : “Amalan apa yang menyebabkan Allah Ridha memasukkan engkau ke Surga?”

Imam Ghazali menjawab :”Saya juga bertanya pada malaikat tentang pertanyaan ini. Malaikat menjelaskan : “Suati hari saat saya sedang menulis, datanglah seekor lalat. Dia hinggap di atas ceceran tinta dan menghirupnya.
Awalnya saya ingin mengusir tapi saya biarkan. Setelah selesai dengan hajatnya, lalat itupun terbang kembali. Nah dengan sebab ibadah yang nilainya tak lebih berat ketimbang sayap lalat itu, Allah ridha dan memasukkan saya ke Surga.”

Sahabat tercenggang. Bukankkah Imam Ghazali seorang mujadid (pembaharu) . Beliau bukan hanya ahli ibadah, tapi ahli tafsir dengan pemikiran-pemikiran hingga dikatakan seorang pembaharu. Salah satu kitabnya yang paling terkenal dibaca hingga hari ini adalah Ihya Ulumuddin.

Tak lagi terhitung, bebarapa juta orang yang telah mebaca kitab itu. Tapi yang menyelematkan dirinya ternyata bukan pahalanya. Melainkan jasanya membiarkan seekor lalat meminum ceceran tintanya. Sesuatu yang tidak pernah diingat oleh sang Imam. Bahkan tidak diketahui karena itu dianggap bukanlah ibadah.Tapi justru dengan ketidaktahuan itu hilanglah segala keakuan dan keegoan, yang Allah jadi ridha karenanya.
Subhanallah.. Maha Suci Engkau ya Allah.

Sumber : KHALIFAH

Sabtu, 25 September 2010

TIPUAN IBADAH

Orang yang tidak merasa bersalah dengan dosa, CELAKA
Orang yang merasa aman dengan kebaikan, BINASA
Orang yang bangga dengan dosa, SEJAHAT-JAHAT MANUSIA
Orang yang bangga dengan ketaatan, ahaa… DIA TERTIPU

Orang binasa dengan dosa adalah BIASA
Tapi aneh, ada orang yang selamat justru karena dosanya
Sebab ia menderita karena dosa itu dan meminta ampun selalu

Yang tidak disadari
Tak sedikit orang binasa karena banyaknya amal saleh
Sebab dia merasa tak lagi berdosa
Inilah Tipuan Ibadah

Camkanlah wahai saudaraku
Setiap amal Ibadah yang dibuat
Jangan membuat manusia lupa akan kehambaannya
Bila ini terjadi, ibadahnya tiada lagi akan berguna



Sumber : Motivasi & Inspirasi
KHALIFAH

Sabtu, 18 September 2010

DALAM KEHILANGAN

Aku telah sangat kehilangan…
Ketika pijak terlambat kupahatkan..
Pada pelataran pagimu
Yang mewangi
Pada langit cintamu
Yang tanpa tepi..

Malam telah jauh berselisihan dengan embun-embun putih di rerumputan
Sungguh aku dalam ketakutan
Hingga jiwa ini kuyup gentar
Bilakah kau uji cinta ini hingga luruh terbenam
Dilaut kehilangan yang tanpa dasar
Duhai kekasih….
Mekarkan nafasku yang basah
Dan mencintaimu di hamparan tanah ..

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim
Ya Rabbana Ya Karim Ya Adzim..


Oleh : Lailatul Kiptiyan

Jumat, 17 September 2010

KEISTIMEWAAN SHOLAT TAHAJUD

Mereka menangis kepada Yang Maha Penyayang di malam hari…

Semalaman air matanya mengalir tiada henti..

Bumi rindu untuk memberikan cinta kepada mereka…

Kapan mereka bersujud diatasnya…

Defenisi Sholat Tahajud

Tahajud merupakan sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari. Disebut Tahajud, karena menurut al-biqa’i bermakna meninggalkan tidur untuk menunaikan sholat.

Sholat Tahajud dalam Al-Qur-an

Sholat Tahajud berkali-kali dikupas didalam al-Qur’an antara lain :
QS. Al-Furqan : 64
“Dan orang yang pada malam hari bersujud dan sembahyang kepada Tuhannya”
QS. Az-Zariyat 17-18
“Adakah mereka itu sedikit tidur pada malam hari. Dan waktu sahur (dini hari) mereka itu meminta ampun (kepada Tuhan)”
QS. As-Sajadah 16
“ Rusuk (lambung) mereka jauh dari tempat berbarig (kurang tidur malam hari) sedang mereka memohon kepada Tuhannya dengan ketakutan dan harapan dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepadanya.”
QS. Az-Zumar : 9
“Adakah orang taat (patuh mengikuti Allah) pada waktu malam seraya sujud dan berdiri, lagi takut akan (siksa) akhirat, serta mengharapkan rahmat Tuhannya (sama dengan orang durhaka)? …….”
QS. Al-Muzammil : 1-2
“Hai orang yang beselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk sembahyang) dimalam hari kecuali sedikit (daripadanya)
QS. Al-Isra’ : 79
“Pada malam hari, hendaklah engkau bertahajud (berjaga untuk sembahyang malam) sebagai tambahan untuk engkau, mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ke tempat yang terpuji.”
Banyaknya sholat Tahajud yang dikupas dalam ayat suci Al-Quran tidak diragukan lagi kualitasnya bagi diri kita, baik secara fisik maupun non fisik. Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Sayidina Umar Ibnu Khottahob rda. Soal fadilah sholat Tahajud yang sangat besar sekali manfaatnya.

Keistimewaan Sholat Tahajud

1.Allah memberikan Sembilan Macam Kemuliaan
Hadist riwayat dari sayidina Umar Ibnu Khottahob dari Nabi saw, beliau bersabda, barang siapa sholat diwaktu malam (tahajud) serta membaguskan sholatnya, Allah akan memberikan dia kemuliaan Sembilan macam. Lima macam di dunia dan empat macam di akhirat.
Yang lima macam didunia ialah Allah akan pelihara dia dari segala macam bahaya, ditampakkan tanda-tanda sebagai orang yang taat pada mukanya. Ia akan dicintai dihati orang-orang mukmim dan segenap hati manusia umumnya dan pembicararaannya berisi hikmat, dijadikan dia orang bijaksana yakni dikaruniai fikiran yang cerdas.
Yang empat macam di akhirat nanti ialah dibangkitkan dia dari kubur wajahnya putih bercahaya, akan dimudahkan dia waktu dihisap, ia akan melintas diatas shirot seperti kilat dan diberikan buku amalannya ditangan kanannya dihari kiamat.

2.Menyehatkan mata
Menurut Yazid bin Abban Ar-Raqasi, sholat Tahajud itu dapat menyehatkan mata. “Kosentrasi untuk Tahajud menyejukkan mata ahli ibadah sementara kosentrasi puasa menyenangkan hati mereka ketika betemu Allah.

3.Obat Penyakit hati
Sholat Tahajud (malam) merupakan salah satu obat penyakit hati. Ada lima perkara obat penyakit hati yaitu : membaca Al-Qur-an dan merenungi maknanya, mengosongkan perut/puasa, sholat malam, Zikirullah dan bergaul dengan orang-orang sholeh

4.Mengatasi Penyakit Kanker, Tumor, Miom
Dr.Muhammad Sholeh , Peneliti sholat Tahajud tahun 2001, saat membuka klinik di Masjid Al-Akbar Surabaya dan di Kediri, Dr. Sholeh menemukan misteri di balik kedasyatan sholat Tahajud. Pasien-pasien yang mengindap penyakit kanker, kista, tumor, kanker payudara, miom, bisa teratasi kalau mau melakukan sholat Tahajud dan senam Tauhid.

5.Hati Bahagia
Menurut Atha’ al-Kharasani mengemukakan sholat tahajud menjadikan dada dan hati kita menjadi lebih lapang dan bahagia. “sesungguhnya ketika seseorang bangun malam lalu melakukan sholat Tahajud, maka pagi harinya ia akan menjadi orang yang senang.

6.Terkabulnya Do’a
Dalam hadist qudsi, Allah pernah berfirman, “Setiap 2/3 malam turun ke langit pertama untuk menyerukan siapa yang ruku’ sujud bertahajud, maka doanya akan Kukabulkan, permintaannya akan Kuberi, dosanya akan Kuampuni.” Kemudian ditambah dengan hadist Thabarani, “orang yang sholat Tahajud termasuk disamping kebiasaan orang-orang sholeh, Tahajud itu juga bisa dipergunakan untuk penyembuhan penyakit fisik maupun psikis.

7.Meningkatkan Imunitas Dalam Tubuh
Dr. Muhamad Sholeh peneliti sholat Tahajud tahun 2000,ia meniliti sekitar 51 anak SMU kelas I untuk dilihat segi kesehatannya. Umur berkisar 16 – 20 tahun, jenis kelaminnya sama-sama laki-laki, sama-sama tidak pernah melakukan sholat Tahajud dan tak mengikuti tarekat. Anak-anak SMU disuruh melakukan sholat Tahajud selama 2 bulan. Sebelumnya diambil sampel darahnya, dan setelah dua bulan diambil darahnya lagi. Kemudian dianalisis di Laboratorium, dan ternyata imunitas dalam tubuh itu berubah lebih baik. Maka dapat disimpulkan sholat Tahajud itu bagus untuk menyembuhkan, baik secara peventif maupun kuratif, sakit infeksi maupun kanker.
Tahajud bisa mengurangi jumlah hormon kortisol (hormon stress) yang meningkat menjadi Iuminitataif atau seimbang sehingga mengurangi tingkat stress seseorang. Jadi, system iminitasnya menjadi baik. Orang stress yang diketahui rentan dengan penyakit terutama kanker. Sebaliknya dengan tingkat stress yang rendah, berarti seseorang itu memiliki imun yang kuat sehingga tubuhnya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa sholat Tahajud itu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Intinya adalah pasrah total kepada Allah dan rutin bertahajud, dengan demikian penyakit sembuh dengan sendirinya.

Sumber : 1. Al-Quran.
2. Sholat Tahajud. Oleh Ust. Musannif Efendi
3. Hidayah Edisi 69

Selasa, 14 September 2010

MUNAJAT CINTA

Ya Allah yg berkuasa atas hati dan pikiran.
Detik ini aku kembali menghadap kepadaMu menyerahkan segala apa yg ada dalam diri, pikiran, hati, jiwa dan jasad.
NikmatMu kepadaku selama ini takkan pernah mampu ku syukuri..
Andaipun kusyukuri, rasa syukurku bagaikan sebutir debu, sedang nikmatMu laksana padang pasir yg luas..
Namun Engkau Maha Mencintai hambaMu...
Sehingga orang-orang yg kufurpun masih pula kau limpahi nikmatMu yg tak terhingga,
Segala puji bagi Engkau yg memasukkan siang ke dalam malam dan yg memasukkan malam ke dalam siang..
Yg menganugerahkan dan mencabut kekuasaan..

Malam ini hambaMu yg demikian hina ini..
Kembali bersimpuh diribaanMu hendak lagi memohon sesuatu,
Hamba sungguh tak berdaya atas perasaan yg sedang melanda hati hamba kini..
Jika ini adalah isyaratMu, maka bulatkanlah tekadku..
Mudahkan jalan dan bukalah tabir rahasiaMu,
Namun jika ini godaan setan belaka, maka cabutlah perasaan ini dariku..
Tutuplah jalan dan pancarkan CahayaMu..
Sehingga aku dapat melihat jalan yg terang, jalan yg Engkau ridhoi..

Ya Allah, aku memohon agar Engkau memilihkan yang baik menurut pengetahuan-Mu.
Aku memohon agar Engkau memberikan kepastian dengan Ketentuan-Mu
dan aku memohon dengan kemurahan Engkau yag Besar lagi Agung.
Karena sesungguhnya Engkaulah yang berkuasa, sedang aku tidak kuasa.
Engkau yang amat mengetahui, sedang aku tidak mengetahui
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang masih tersembunyi..

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa ia adalah baik bagiku, dalam agamaku, dalam penghidupanku, dan baik pula akibatnya bagiku, maka berikan ia kepadaku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian berilah keberlahan bagiku didalamnya..
Jika Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya ia tidak baik bagiku, bagi agamaku, penghidupanku dan tida baik akibatnya bagiku, maka jauhkanlah ia dariku, dan jauhkanlah aku darinya.
Berilah kabaikan di mana saja aku berada, kemudian jadikanlah aku orang yang rela atas anugerah-Mu

Ya Allah Tuhan barat dan timur, yg memiliki pengetahuan atas segaka sesuatu..
Jika ini adalah isyarat dariMu, bahwa ia adalah baik bagiku dalam kehidupanku serta akibat-akibatnya, dekatkanlah dia dariku, lancarkan segala urusannya..
Sungguh hamba tak mampu meyakini semua ini..
Tanpa disertai keridhoan dan pertolonganMu..

Ya Allah, Engkau sebaik-baiknya pendengar, tolong dengarkanlah doaku..
Kabulkan permohonanku sebab Engkau adalah Maha Pengabul doa dari setiap hamba yg hina dan tak berdaya ini...
Aamiin..

Senin, 06 September 2010

POLA PENDIDIKAN DALAM KELUARGA

Salah satu aspek penting yang sangat terkait dengan upaya perbaikan pendidikan dan akhlak adalah “ Pola Pendidikan dalam Keluarga.”

Bagaimanapun pola pendidikan dalam keluarga tetap mempunyai peranan penting. Sebab siapapun yang kelak menjadi guru, politikus, polisi ,tentara, pejabat atau apa saja, awalnya tentu sangat bergantung kepada pola pendidikan dirumah. Sebagai cermin dan teladan dalam pola pendidikan dirumah adalah “orang tua”. Kegigihan orang tua untuk menjadi teladan bagi anak-anaknya adalah pendidikan yang tidak ternilai.

Mendidik anak merupakan amanah yang tidak sepele. Bagaimana akhirnya karakter anak setelah dewasa nanti, bergantung pada pendidikan yang ditanamkan orang tuanya sejak dini. Menanamkan nilai-nilai aqidah, akhlak dan lainnya menjadi tanggung jawab orang tua..Seorang anak wajib dibiasakan untuk selalu mengingat dan menjalankan rukun Islam yang merupakan ibadah seperti sholat, puasa, zakat, sedekah. Wajib pula mengajarkan anak tentang dasar-dasar syariah dan akhlak Islam yang terpuji, dimana orangtua mengajarkan halal dan haram serta berbagai ketetapan hukum lainnya. Orangtua harus mengajari anaknya akhlak yang baik dan tingkah laku yang terpuji serta mencegahnya dari akhlak yang burukdan sifat-sifat yang tercela seperti berdusta, mencuri, mencela pemabuk dan lain sebagainya. Dalam Al-Quran telah menegaskan “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.

Mendidik anak dalam rumah tangga harus diiringi dengan kekuatan akhlak yang baik dari para orang tua. Singkatnya apa yang diinginkan dari anak mulailah dari diri sendiri. Ingin anak rajin jadilah orang tua yang rajin, ingin anak yang soleh jadilah orang tua yang soleh. Sayangnya, orang tua masih mengukur kesuksesan anak dari nilai akademisnya. Ketika mempunyai anak yang mendapat peringkat pertama atau mendapat nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) yang tinggi orang tua mungkin bisa berbangga tetapi orang tua jarang tahu seperti apa akhlak anaknya di sekolah baik kepada guru atau kepada teman-temannya? Apakah anaknya saat ujian nyontek atau tidak ? Apakah nilai ujiannya benar-benar hasil dari kerja kerasnya selama ini?Apakah dia pedengki kepada sesamanya atau tidak? Apakah dia sombong atau tawadhu? Apakah dia pecandu miras atau narkoba? Apakah dia terlibat dalam tawuran ?

Orang tua harus serius dalam mengevaluasi perilaku anak-anaknya. Jika ada anak yang mungkin agak nakal atau bandel jangan saling menyalahkan, jangan salahkan guru, masyarakat tapi cobalah untuk mencari akar permasalahannya bersama-sama
Apabila alat ukur untuk mengukur kesuksesan hanya hal-hal duniawi, maka jagan aneh bila kelak dikemudian hari akan lahir generasi-generasi pecinta dunia.. Memang tidak salahnya mencari kebahagian duniawi namun jika kecintaan kepada dunia sudah membabi buta maka akan tumbuh kehinaan dan kelemahan diri.

Penyakit cinta dunia dan takut mati sebenarnya adalah kunci dari segala kelemahan manusia. Manusia-manusia yang terlalu cinta dunia akan melakukan apa saja tanpa menghiraukan hitam putihnya aturan, dari sinilah maka timbul keserakahan, kejahatan, kezholiman serta keburukan akhlak lainya.
Dalam Al-Quran surat Al-Hujaraat (49) Allah berfirman :” Sesunggguhnya orang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.” Orang yang taqwa selalu berhati-hati dalam setiap langkahnya, dia takut kalau-kalau perbuatannya akan merugikan orang lain dan dia takut menabraki/ melanggar rambu-rambu Allah..

Alangkah indahnya kalau komitmen taqwa tersebut datang dari rumah sehingga ketika anak tumbuh dewasa maka ia akan memancarkan akhlakulkarimah dilingkungannya. Marilah kita mendidik anak-anak kita dengan mendidik diri sendiri. Suruhlah anak-anak kita dengan menyuruh diri kita.

Jumat, 03 September 2010

BERSEMANGAT DI SEPULUH HARI TERAKHIR DARI BULAN RAMADHAN

Perlu diketahui bahwa sepertiga terakhir bulan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu suri tauladan kita -Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu bersungguh-sungguh untuk menghidupkan sepuluh hari terakhir tersebut dengan berbagai amalan melebihi waktu-waktu lainnya.

Sebagaimana istri beliau -Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha- berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)

Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’, pen), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Maka perhatikanlah apa yang dilakukan oleh suri tauladan kita! Lihatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah malah mengisi hari-hari terakir Ramadhan dengan berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan untuk persiapan lebaran (hari raya). Yang beliau lakukan adalah bersungguh-sungguh dalam melakukan ibadah seperti shalat, membaca Al Qur’an, dzikir, sedekah dan lain sebagainya. Renungkanlah hal ini!

Keutamaan Lailatul Qadar

Saudaraku, pada sepertiga terakhir dari bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah Allah mensifatinya dengan malam yang penuh keberkahan. Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan la urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44]: 3-4)

Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar. Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadar [97]: 1)

Keberkahan dan kemuliaan yang dimaksud disebutkan dalam ayat selanjutnya,

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur la urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar [97] : 3-5)

Catatan: Perhatikanlah bahwa malam keberkahan tersebut adalah lailatul qadar. Dan Al Qur’an turun pada bulan Ramadhan sebagaimana firman Allah Ta’ala,

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Maka sungguh sangat keliru yang beranggapan bahwasanya Al Qur’an itu turun pada pertengahan bulan Sya’ban atau pada 17 Ramadhan lalu diperingati dengan hari NUZULUL QUR’AN. Padahal Al Qur’an itu turun pada lailatul qadar. Dan lailatul qadar -sebagaimana pada penjelasan selanjutnya- terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Renungkanlah hal ini!

Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi ?

Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Terjadinya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)

Dan yang memilih pendapat bahwa lailatul qadar adalah malam kedua puluh tujuh sebagaimana ditegaskan oleh Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahwa lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR. Bukhari)


Oleh : Muhammad Khanif

Dalam Diam Ku Mencintaimu

Diamku bukan karena bisu
Tak melihatmu bukan kumelupakanmu
Acuhkan kata-katamu bukan kutelah bosan padamu

Sungguh!…karena kutakut salah niatku padamu..

Pesan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:
“Jangan pernah kau menyalahkan cinta, tapi salahkan mereka yg menyalahgunakan cinta hingga berbuat dosa”
Aastaghfirullaahu wa'atuubu ilaih]

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam…
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya…
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya… karena diammu memuliakan
Kesucian diri dan hatimu… menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu…
karena diammu bukti kesetiaanmu padanya…
Karena mungkin saja orang yang kau cintai, adalah juga orang yang telah Allah Subhanahu Wata’ala benar-benar pilihkan untukmu… Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali Radhiyallahu ‘anhum ? yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan…
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah…
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan…
Kekuatan harapan,kekuatan impian,,hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan dan impian itu menjadi nyata…
dan cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata…
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap dan berdo’a pada-Nya ?

Dan jika memang ‘cinta dalam diammu’ itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam… Iyaa… biarkan… karena Allah Ta’alaa masih punya rencana dan ‘hadiah’ lain untukmu…
jika dia memang bukan milikmu, melalui waktu akan menghapus ‘cinta dalam diammu’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah, dan orang yang tepat oleh Allah Subhanahu Wata’ala biarkan ‘cinta dalam diammu’ itu menjadi memori tersendiri… dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu…
Allah Subhanahu Wata’ala Tata hatimu…

Sudahkah aku pantas untuk dia ? Benar-benar pantas…???
Biarkanlah jiwamu terbang bebas menjalani semua niatmu, yang terpenting, kita perlu berbaik sangka selalu pada Allah Ta’alaa…
Pasangan kita, adalah cerminan sosok yang hampir mirip dengan kita…
Cintamu pada orang yang kau cintai dan sayangi, titipkanlah…
Titipkanlah pada Allah Ta’alaa…
Sebab hanya Allah Ta’alaa yang Maha Menjaga…
dikala kau dan dia saling berjauhan…
dikala kau dan dia saling memendam rindu, ingin bertemu…
Allah menjaga dengan menenangkan hatimu melalui dzikir dan tadabbur…

Cintamu pada orang yang sungguh-sungguh kau sayangi, adalah milik-Nya…


Oleh : Aini Kafkha Al-Farah