Laman

Cari Blog Ini

Selasa, 02 November 2010

Cahaya Harapan

Aku memang bukan bunga yang terindah di taman

Mungkin hanyalah sebatang mawar kering yang hampir patah

Maka siramilah jiwaku dengan air ruhani, dan tegakkan aku kembali dalam ikatan suci

Aku memang bukanlah permata diantara mutiara

Mungkin hanyalah batu kusam yang tak berpijar

Maka poleslah aku dengan kasih dan keikhlasanmu

Aku memang bukanlah beringin yang kokoh di halaman

Mungkin hanyalah ilalang yang tumbuh serabutan

Maka jadikan aku ilalang yang terbaik, setidaknya menjadi lebih baik.




oleh: Rani Tiyas Budiyanti

Sabtu, 23 Oktober 2010

SAHABAT JIWA

Ku mengenalmu lewat JIWA, bukan lewat MATA
Kujadikan kamu SAUDARA lewat HATI, bukan sekedar BASA-BASI
Ku tak tahu seperti apa aku dalam pandangmu, selayak apa ku dalam ukhuwahmu
tapi yang ku tahu..
meski dengan keTERBATASan dan berbalut keKEKURANGAN
aku menulis NAMAmu di HATIku
Sejak awal
kita dalam balutan ISLAM UHIBBUKIFILLAH

Sebuah pesan singkat dari seorang sahabat yang begitu menggugah jiwaku. Sejenak hati ini merasa malu dan keliru. Sungguh, aku tak pernah melupakanmu. Mungkin tanpa kusadari, ku telah mengabaikanmu karena berbagai kesibukan yang mencengkeramku.

Andai saja kau tahu....
Engkaulah sahabat jiwaku, meski raga tiada pernah bersua dan jarak terbentang di antara kita.

Engkaulah saudaraku, walau darah kita tak sama dan terlahir dari rahim yang berbeda.
Tiada terlewat namamu dalam lirih doaku.
Tiada terungkap besarnya kasih ini padamu.

Sahabat, MAAFkan aku...
Moga keceriaan kan slalu menghias wajah indahmu dan ketenangan sentiasa menyelimuti jiwamu.

Sahabat, cinta ini karena-Nya....
Smoga Allah pertemukan kita dalam indah mihrab-Nya dan memberi kita naungan manakala kelak tak ada naungan selain naungan-Nya.
~~@~~
Sumber : RKI

Jumat, 15 Oktober 2010

FAJAR UNTUKMU

Mendung hari ini begitu terasa genting..
Aku menatap waktu yang terus berputar…
Tapi aku di butakan oleh sinar fajar mentari yang terus kau pancarkan buatku…

Fajar… Aku disini tetap menantimu
Menantimu menyambut tanganku ini. .
Fajar… Aku memintamu meminangku nanti hingga aku menjadi kekasihmu yang sah secara agama..
Tapi aku ingin engkau menikahi agamaku dahulu sebelum menikahiku…
Lewat Puisi ini aku ingin kau membacanya…





Sumber : Anindyapratama

Jumat, 08 Oktober 2010

RAMAH DAN SOPAN SANTUN

Puncak derajat kemanusiaan seseorang dimulai dari kualitas akhlaknya. Bahkan kualitas keimanan pun juga diukur dari akhlak. Akhlak mulia sedemikian berarti sehingga kita tidak bisa mengukur nilai hidup ini kecuali dengan akhlak yang tercermin dari perilaku kita sendiri. Salah satu ciri akhlak mulia adalah terpancarnya keramahan, baik dari sikapnya, tutur katanya yang santun maupun suasana aman dan menyenangkan. Bahkan mereka harus berpisah dan merasa rindu ingin berjumpa kembali dengannya. Keramahan merupakann perpaduan dari amal-amal hati, niat yang halus serta kegigihann untuk selalu bersikap baik.
Keramahan merupakan tahap awal kemuliaan akhlak, ada beberapa alasan yang mendasarinya yaitu :

1.Keramahan adalah tanda kerendahan hati/ ketawadhuan. Orang sombong cenderung untuk bersikap kasar, berhati keras, keangkuhan dalam gerak maupun ucapannya.

2.Keramahan merupakan tanda kesabaran dan kesanggupan mengendalikan diri dalam berinteraksi dengan aneka macam perilaku orang lain. Tahap ramah terhadap orang yang tidak menyenangkan menjadi ciri kualitas kesabaran seseorang oleh karena itu keramahan sudah hal yang paling sulit dilakukan seorang yang tidak sabar, pemarah dan egois.


3.Keramahan yang tulus merupakan indikasi melimpahnya rasa kasih sayang dan kegemaran hati untuk menghormati orang lain. Di sana tumbuh rasa persaudaraan yang menjadi dasar sikap mulia dan kebahagiaan. Keramahan sulit sekali dilakukan orang yang hatinya penuh dengan permusuhan, kebencian, dendam dan kedengkian yang tinggi.


Sumber : Indahnya Ramah
Abdullah Gymnastiar

Kamis, 07 Oktober 2010

IMAN YANG MENAKJUBKAN

Ibnu Abbas menerangkan, bahwa Rasulullah telah bersabda: “Adakah kalian mengetahui siapakah diantara makhluk ini yang paling menakjubkan imannya?” Jawab para sahabat :
“Imannya para malaikat, ya Rasulullah.” Jawab Rasulullah : “Bagaimana mereka tidak beriman, sedang mereka dapat membuktikan semua yang diperintahkan Allah.”

Kemudian para sahabat berkata : “Imannya para nabi, ya Rasulullah.” Jawab Rasulullah : “Bagaimana mereka tidak beriman, sedangkan mereka dapat bertemu dengan malaikat Jibril yang bertugas menurunkan wahyu dari langit.”

Kemudian para sahabat berkata : “Imannya para sahabat, ya Rasulullah.” Jawab Rasulullah: “Bagaimana mereka tidak beriman, sedang mereka dapat menyaksikan langsung mukjizat dariku, dan aku selalu menceritakan kepada mereka tentang wahyu yang diturunkan kepadaku.”

Lalu Rasulullah melanjutkan sabdanya : “Di antara umat manusia yang paling menakjubkan imannya adalah sekelompok kaum yang datang sepeninggalku. Mereka beriman kepadaku dan membenarkan ajaranku, sementara mereka belum pernah bertemu denganku. Mereka adalah teman-temanku di surga.

Sumber : KH. A. Mudjab Mahalli

Sabtu, 02 Oktober 2010

KETELADANAN PRIBADI RASUL

Mari kita simak lebih detail tentang keteladanan Rasulullah saw, dan kita tekadkan untuk menjadi bagian dari pribadi kita.

1.Wajahnya
Ternyata, kekhasan beliau yang dapat kita tiru ialah wajahnya yang selalu cerah-ceria, jernih, dan menyenangkan untuk dilihat oleh siapapun. Pandangannya terpelihara dari hal yang maksiat, dan dari manusia lain yang bukan mahramnya. Senyum yang tulus selalu terpacar dari wajahnya, sehingga dapat membuat tentram siapa pun yang memandangnya, serta menularkan sebuah semangat hidup.

Ucapan salam serta tegur sapanya selalu mendahului orang lain yang akan menyalaminya. Beliau memang berusaha menjadi orang yang paling awal berbuat kebaikan.

Dalam hal ini beliau bersabda, “Jamgan sekali-sekali kamu meremehkan kebaikan, meski berupa keceriaan wajah ketika bertemu dengan saudaramu.” (HR. Muslim)

Untuk itu mari kita betekad menjadi orang yang senantiasa berwajah cerah-ceria guna membahagiakan siapapun yang ada di sekitar kita. Jauhilah sikap untuk berwajah masam, selalu bermuram durja, ketus, bengis, juga sombong. Itu semua sama sekali tidak dicontohkan oleh wajah mulia Rasulullah saw.

2.Lisannya
Dalam berbicara, beliau sangat fasih, jelas tidak bertele-tele. Beliau selalu memelihara diri dari perkataan yang sia-sia.. Pembicaraannya selalu pada situasi dan kondisi yang tepat, sarat dengan makna dan hikmah. Kata-katanya begiu teruntai indah dan mengesankan. Setiap orang yang mendengar, akan merasakan kandungan yang mendalam dari setiap ucapannya. Tentu saja hal ini tidak mengherankan karena setiap kata yang beliau ucapkan, selalu sesuai dengan tindakannya. Beliau jarang menyeru sesuatu, kecuali telah melakukannya. Maka itu , beliau bersabda, “Berkata benar atau diam”. (HR. Muslim)

3.Ketawaduannya
Didalam diri beliau tidak ada sedikit pun kesombongan. Bahkan pesona ketawaduannya semakin mengokohkan kemuliaannya. Beliau sama sekali tidak menginginkan jika ada orang yang berdiri untuk menyambut kedatangannya sebagaimana yang dilakukan para pejabat atau raja-raja pada masanya.

Di masjid, beliau duduk dimana saja, tidak menginginkan tempat istimewa. Beliau membawa sendiri barang belanjaannya dipasar, tanpa merasa sungkan atau malu. Beliau juga biasa menjenguk orang sakit dan duduk bersama orang miskin. Rasulullah selalu memenuhi undangan meski dari seorang hamba sahaya. Selain itu, Rasulullah tidak suka membedakan diri dari para sahabatnya.

Situ Aisyah, istri beliau, pernah berkata, “Rasulullah biasa menambal terompahnya, menjahit bajunya, melaksanakan pekerjaan dengan tangannya sendiri. Beliau sama dengan yang lain, mencuci pakaiannya sendiri, memerah air susu dombanya dan membereskan urusannya sendiri.”

Kita sepakat bahwa sifat sombong merupakan perilaku yang hina dan kita harus melepaskan diri dari itu semua, sekecil apapun ikatannya. Oleh karena itu, mari berusaha sekuat tenaga untuk tidak meremehkan orang lain. Lakukan apa yang dianggap rendah oleh orang yang sombong, walaupun sebenarya tidak remeh. Bahkan sebaliknya, mungkin sarat dengan kebaikan dalam pandangan Allah Swt.

4.Keberanianya

Beliau adalah manusia yang sangat pemberani dan memiliki sikap patriot yang luar biasa. Ditambah lagi dengan kekuatan fisik yang luar biasa. Tidak sulit mengetahui keberadaannya di medan pertempuran. Beliau tidak kenal takut menghadapi situasi sulit dan tiak pernah gentar berhadapan dengan musuh-musuhnya.
Beliau merupakan sosok yang paling tega, pantang mundur, dan tidak bergeming tatkala situasi sengit mengancam. Ali bin Abi Thalib sampai berkata, “Jika kami dikepung ketakutan dan bahaya, maka kami berlindung kepada Rasulullah saw. Tak seorang pun yang lebih dekat jaraknya denga musuh salain beliau.”

Oleh karena itu, mari kita tempa diri kita dengan aneka latihan yang dapat meningkatkan ketrampilan dan kekuatan kita. Juga tak lupa kita kuatkan ilmu dan ibadah sehingga terbebas dari pengecut yang hina dan nista. Jadilah pemberani untuk tampil menjadi pejuang kebenaran digaris paling depan..

5.Kedermawanannya

Sifat pemurah dan kedermawanan beliau, bagai angin berhembus. Beliau memberi kepada siapa pun yang meminta. Ibnu Abbas berkata, “Nabi saw adalah orang yang paling murah hati. Kemurahan hati beliau yang paling mnonjol ialah pada bulan Ramadhan saat dihampirri Jibril. Jibril menghampiri beliau setiap malam untuk mengajarkan al-Quran padanya. Beliau benar-benar murah hati untuk hal-hal yang baik daripada angin yang berhembus.”

Jabir ra. Berkata , “Tidak pernah beliau diminta sesuatu lalu menjawab, ‘Tidak’.”

Memang, tidak pernah dapat bersatu antara keimanan dengan kekikiran. Nah, Saudaraku.. ketahuilah, tidak akan pernah berkurang harta yang dinafkahkan di jalan Allah karena seringnya kita bersedekah. Bagaimana mungkin bisa berkurang, Karena pada dasarnya harta kita adalah milik Allah. Diapun berjanji akan melipatgandakan rezeki orang yang rajin menafkahkan hartanya di jalan Allah. Sungguh, janji Allah itu tidak pernah meleset. Untuk itu, tekadkan dalam diri,”tiada hari tanpa sedekah”.

6.Sifat-sifat lainnya

Beliau adalah orang yang paling aktif dalam memenuhi janji, paling dapat dipegang segala ucapannya, penyambung tali silahturahmi, paling penyayang, dan bersikap lemah lembut terhadap orang lain.Beliau juga paling bagus dalam pergaulannya.

Rasulullah saw tidak pernah berbuat keji atau menganjurkan untuk berbuat keji. Beliau tesenyum jika ada sesuatu hal yang membuat para sahabatnya tersenyum. Beliau kagum bila sahabat-sahabatnya juga tekagum-kagum pada sesuattu. Rasulullah sangat sabar dalam menghadapi kekerasan oang lain dan bijak dalam menanggapi kekasaran perkataan orang asing.

Beliau tidak segan untuk meminta saran dan pendapat dari para sahabatnya, sepanjang tidak berkaitan dengan Wahyu Ilahi.

Beliau juga tidak sungkan untuk meminta maaf dan memberi kesempatan untuk membalas bagi siapa yang merasa dipelakukan tidak adil oleh beliau.

Semua keutamaan Rasul yang diceritakan diatas hanya sepercik dari keagungan beliau. Sifat-sifat sempurna tersebut lahir dari kedalaman hati yang bening, ikhlas dan penuh kasih sayang kepada hamba-hamba Allah. Inilah yang menyebabkan jiwa manusia merasa dekat kepadanya. Tidak heran jika banyak hati yang mencintai dan merindukan beliau. Sampai-sampai, orang yang tadinya mempunyai sikap keras dan memusuhi, dapat berubah meenjadi luluh setelah merasakan keindahan pibadinya. Akhirnya, dapat kita saksikan kini, bamyak orang yang berbondong-bondong untuk masuk Islam; agama yang diridhoi oleh Allah Swt.

Nah Saudaraku yang seiman, uraian ini terlalu sederhana untuk dapat menggambarkan keagungan panutan kita seutuhnya. Namun, melalui uraian ini hendaknya kita menjadi terpacu dan semakin bersemangat untuk mempelajari pribadi agung Nabi junjungan kita, Muhammad saw. Kita dapat memenuhinya dengan cara banyak membaca referensi mendengar kajian Islam, dan bergaul dengan oramg-orang yang mencintai beliau, serta mengamalkan sunnah-sunnahnya. Mudah-mudahan, dengan disertai kesungguhan berdoa, kita tergolong ke dalam orang-orang yang mencintai Rasul. Insya Allah, semoga diakhiat kelak, kita layak untuk mndapat syafaat darinya. Aamiin.



Sumber : Inilah Indahnya ISLAM dengan Manajemen Qalbu
Abdullah Gymnastiar

Rabu, 29 September 2010

AMALAN YANG MENYEBABKAN ALLAH RIDHA

Dari khasanah masa lalu, ternukil sebuah kisah, tentang wafatnya Al- Ghazali. Syahdan seminggu setelah Imam Ghazali wafat, sahabatnya bermimpi berjumpa sang Imam. Dalam mimpinya itu sahabat bertanya : “Amalan apa yang menyebabkan Allah Ridha memasukkan engkau ke Surga?”

Imam Ghazali menjawab :”Saya juga bertanya pada malaikat tentang pertanyaan ini. Malaikat menjelaskan : “Suati hari saat saya sedang menulis, datanglah seekor lalat. Dia hinggap di atas ceceran tinta dan menghirupnya.
Awalnya saya ingin mengusir tapi saya biarkan. Setelah selesai dengan hajatnya, lalat itupun terbang kembali. Nah dengan sebab ibadah yang nilainya tak lebih berat ketimbang sayap lalat itu, Allah ridha dan memasukkan saya ke Surga.”

Sahabat tercenggang. Bukankkah Imam Ghazali seorang mujadid (pembaharu) . Beliau bukan hanya ahli ibadah, tapi ahli tafsir dengan pemikiran-pemikiran hingga dikatakan seorang pembaharu. Salah satu kitabnya yang paling terkenal dibaca hingga hari ini adalah Ihya Ulumuddin.

Tak lagi terhitung, bebarapa juta orang yang telah mebaca kitab itu. Tapi yang menyelematkan dirinya ternyata bukan pahalanya. Melainkan jasanya membiarkan seekor lalat meminum ceceran tintanya. Sesuatu yang tidak pernah diingat oleh sang Imam. Bahkan tidak diketahui karena itu dianggap bukanlah ibadah.Tapi justru dengan ketidaktahuan itu hilanglah segala keakuan dan keegoan, yang Allah jadi ridha karenanya.
Subhanallah.. Maha Suci Engkau ya Allah.

Sumber : KHALIFAH

Sabtu, 25 September 2010

TIPUAN IBADAH

Orang yang tidak merasa bersalah dengan dosa, CELAKA
Orang yang merasa aman dengan kebaikan, BINASA
Orang yang bangga dengan dosa, SEJAHAT-JAHAT MANUSIA
Orang yang bangga dengan ketaatan, ahaa… DIA TERTIPU

Orang binasa dengan dosa adalah BIASA
Tapi aneh, ada orang yang selamat justru karena dosanya
Sebab ia menderita karena dosa itu dan meminta ampun selalu

Yang tidak disadari
Tak sedikit orang binasa karena banyaknya amal saleh
Sebab dia merasa tak lagi berdosa
Inilah Tipuan Ibadah

Camkanlah wahai saudaraku
Setiap amal Ibadah yang dibuat
Jangan membuat manusia lupa akan kehambaannya
Bila ini terjadi, ibadahnya tiada lagi akan berguna



Sumber : Motivasi & Inspirasi
KHALIFAH

Sabtu, 18 September 2010

DALAM KEHILANGAN

Aku telah sangat kehilangan…
Ketika pijak terlambat kupahatkan..
Pada pelataran pagimu
Yang mewangi
Pada langit cintamu
Yang tanpa tepi..

Malam telah jauh berselisihan dengan embun-embun putih di rerumputan
Sungguh aku dalam ketakutan
Hingga jiwa ini kuyup gentar
Bilakah kau uji cinta ini hingga luruh terbenam
Dilaut kehilangan yang tanpa dasar
Duhai kekasih….
Mekarkan nafasku yang basah
Dan mencintaimu di hamparan tanah ..

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim
Ya Rabbana Ya Karim Ya Adzim..


Oleh : Lailatul Kiptiyan

Jumat, 17 September 2010

KEISTIMEWAAN SHOLAT TAHAJUD

Mereka menangis kepada Yang Maha Penyayang di malam hari…

Semalaman air matanya mengalir tiada henti..

Bumi rindu untuk memberikan cinta kepada mereka…

Kapan mereka bersujud diatasnya…

Defenisi Sholat Tahajud

Tahajud merupakan sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari. Disebut Tahajud, karena menurut al-biqa’i bermakna meninggalkan tidur untuk menunaikan sholat.

Sholat Tahajud dalam Al-Qur-an

Sholat Tahajud berkali-kali dikupas didalam al-Qur’an antara lain :
QS. Al-Furqan : 64
“Dan orang yang pada malam hari bersujud dan sembahyang kepada Tuhannya”
QS. Az-Zariyat 17-18
“Adakah mereka itu sedikit tidur pada malam hari. Dan waktu sahur (dini hari) mereka itu meminta ampun (kepada Tuhan)”
QS. As-Sajadah 16
“ Rusuk (lambung) mereka jauh dari tempat berbarig (kurang tidur malam hari) sedang mereka memohon kepada Tuhannya dengan ketakutan dan harapan dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepadanya.”
QS. Az-Zumar : 9
“Adakah orang taat (patuh mengikuti Allah) pada waktu malam seraya sujud dan berdiri, lagi takut akan (siksa) akhirat, serta mengharapkan rahmat Tuhannya (sama dengan orang durhaka)? …….”
QS. Al-Muzammil : 1-2
“Hai orang yang beselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk sembahyang) dimalam hari kecuali sedikit (daripadanya)
QS. Al-Isra’ : 79
“Pada malam hari, hendaklah engkau bertahajud (berjaga untuk sembahyang malam) sebagai tambahan untuk engkau, mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ke tempat yang terpuji.”
Banyaknya sholat Tahajud yang dikupas dalam ayat suci Al-Quran tidak diragukan lagi kualitasnya bagi diri kita, baik secara fisik maupun non fisik. Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Sayidina Umar Ibnu Khottahob rda. Soal fadilah sholat Tahajud yang sangat besar sekali manfaatnya.

Keistimewaan Sholat Tahajud

1.Allah memberikan Sembilan Macam Kemuliaan
Hadist riwayat dari sayidina Umar Ibnu Khottahob dari Nabi saw, beliau bersabda, barang siapa sholat diwaktu malam (tahajud) serta membaguskan sholatnya, Allah akan memberikan dia kemuliaan Sembilan macam. Lima macam di dunia dan empat macam di akhirat.
Yang lima macam didunia ialah Allah akan pelihara dia dari segala macam bahaya, ditampakkan tanda-tanda sebagai orang yang taat pada mukanya. Ia akan dicintai dihati orang-orang mukmim dan segenap hati manusia umumnya dan pembicararaannya berisi hikmat, dijadikan dia orang bijaksana yakni dikaruniai fikiran yang cerdas.
Yang empat macam di akhirat nanti ialah dibangkitkan dia dari kubur wajahnya putih bercahaya, akan dimudahkan dia waktu dihisap, ia akan melintas diatas shirot seperti kilat dan diberikan buku amalannya ditangan kanannya dihari kiamat.

2.Menyehatkan mata
Menurut Yazid bin Abban Ar-Raqasi, sholat Tahajud itu dapat menyehatkan mata. “Kosentrasi untuk Tahajud menyejukkan mata ahli ibadah sementara kosentrasi puasa menyenangkan hati mereka ketika betemu Allah.

3.Obat Penyakit hati
Sholat Tahajud (malam) merupakan salah satu obat penyakit hati. Ada lima perkara obat penyakit hati yaitu : membaca Al-Qur-an dan merenungi maknanya, mengosongkan perut/puasa, sholat malam, Zikirullah dan bergaul dengan orang-orang sholeh

4.Mengatasi Penyakit Kanker, Tumor, Miom
Dr.Muhammad Sholeh , Peneliti sholat Tahajud tahun 2001, saat membuka klinik di Masjid Al-Akbar Surabaya dan di Kediri, Dr. Sholeh menemukan misteri di balik kedasyatan sholat Tahajud. Pasien-pasien yang mengindap penyakit kanker, kista, tumor, kanker payudara, miom, bisa teratasi kalau mau melakukan sholat Tahajud dan senam Tauhid.

5.Hati Bahagia
Menurut Atha’ al-Kharasani mengemukakan sholat tahajud menjadikan dada dan hati kita menjadi lebih lapang dan bahagia. “sesungguhnya ketika seseorang bangun malam lalu melakukan sholat Tahajud, maka pagi harinya ia akan menjadi orang yang senang.

6.Terkabulnya Do’a
Dalam hadist qudsi, Allah pernah berfirman, “Setiap 2/3 malam turun ke langit pertama untuk menyerukan siapa yang ruku’ sujud bertahajud, maka doanya akan Kukabulkan, permintaannya akan Kuberi, dosanya akan Kuampuni.” Kemudian ditambah dengan hadist Thabarani, “orang yang sholat Tahajud termasuk disamping kebiasaan orang-orang sholeh, Tahajud itu juga bisa dipergunakan untuk penyembuhan penyakit fisik maupun psikis.

7.Meningkatkan Imunitas Dalam Tubuh
Dr. Muhamad Sholeh peneliti sholat Tahajud tahun 2000,ia meniliti sekitar 51 anak SMU kelas I untuk dilihat segi kesehatannya. Umur berkisar 16 – 20 tahun, jenis kelaminnya sama-sama laki-laki, sama-sama tidak pernah melakukan sholat Tahajud dan tak mengikuti tarekat. Anak-anak SMU disuruh melakukan sholat Tahajud selama 2 bulan. Sebelumnya diambil sampel darahnya, dan setelah dua bulan diambil darahnya lagi. Kemudian dianalisis di Laboratorium, dan ternyata imunitas dalam tubuh itu berubah lebih baik. Maka dapat disimpulkan sholat Tahajud itu bagus untuk menyembuhkan, baik secara peventif maupun kuratif, sakit infeksi maupun kanker.
Tahajud bisa mengurangi jumlah hormon kortisol (hormon stress) yang meningkat menjadi Iuminitataif atau seimbang sehingga mengurangi tingkat stress seseorang. Jadi, system iminitasnya menjadi baik. Orang stress yang diketahui rentan dengan penyakit terutama kanker. Sebaliknya dengan tingkat stress yang rendah, berarti seseorang itu memiliki imun yang kuat sehingga tubuhnya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa sholat Tahajud itu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Intinya adalah pasrah total kepada Allah dan rutin bertahajud, dengan demikian penyakit sembuh dengan sendirinya.

Sumber : 1. Al-Quran.
2. Sholat Tahajud. Oleh Ust. Musannif Efendi
3. Hidayah Edisi 69

Selasa, 14 September 2010

MUNAJAT CINTA

Ya Allah yg berkuasa atas hati dan pikiran.
Detik ini aku kembali menghadap kepadaMu menyerahkan segala apa yg ada dalam diri, pikiran, hati, jiwa dan jasad.
NikmatMu kepadaku selama ini takkan pernah mampu ku syukuri..
Andaipun kusyukuri, rasa syukurku bagaikan sebutir debu, sedang nikmatMu laksana padang pasir yg luas..
Namun Engkau Maha Mencintai hambaMu...
Sehingga orang-orang yg kufurpun masih pula kau limpahi nikmatMu yg tak terhingga,
Segala puji bagi Engkau yg memasukkan siang ke dalam malam dan yg memasukkan malam ke dalam siang..
Yg menganugerahkan dan mencabut kekuasaan..

Malam ini hambaMu yg demikian hina ini..
Kembali bersimpuh diribaanMu hendak lagi memohon sesuatu,
Hamba sungguh tak berdaya atas perasaan yg sedang melanda hati hamba kini..
Jika ini adalah isyaratMu, maka bulatkanlah tekadku..
Mudahkan jalan dan bukalah tabir rahasiaMu,
Namun jika ini godaan setan belaka, maka cabutlah perasaan ini dariku..
Tutuplah jalan dan pancarkan CahayaMu..
Sehingga aku dapat melihat jalan yg terang, jalan yg Engkau ridhoi..

Ya Allah, aku memohon agar Engkau memilihkan yang baik menurut pengetahuan-Mu.
Aku memohon agar Engkau memberikan kepastian dengan Ketentuan-Mu
dan aku memohon dengan kemurahan Engkau yag Besar lagi Agung.
Karena sesungguhnya Engkaulah yang berkuasa, sedang aku tidak kuasa.
Engkau yang amat mengetahui, sedang aku tidak mengetahui
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang masih tersembunyi..

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa ia adalah baik bagiku, dalam agamaku, dalam penghidupanku, dan baik pula akibatnya bagiku, maka berikan ia kepadaku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian berilah keberlahan bagiku didalamnya..
Jika Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya ia tidak baik bagiku, bagi agamaku, penghidupanku dan tida baik akibatnya bagiku, maka jauhkanlah ia dariku, dan jauhkanlah aku darinya.
Berilah kabaikan di mana saja aku berada, kemudian jadikanlah aku orang yang rela atas anugerah-Mu

Ya Allah Tuhan barat dan timur, yg memiliki pengetahuan atas segaka sesuatu..
Jika ini adalah isyarat dariMu, bahwa ia adalah baik bagiku dalam kehidupanku serta akibat-akibatnya, dekatkanlah dia dariku, lancarkan segala urusannya..
Sungguh hamba tak mampu meyakini semua ini..
Tanpa disertai keridhoan dan pertolonganMu..

Ya Allah, Engkau sebaik-baiknya pendengar, tolong dengarkanlah doaku..
Kabulkan permohonanku sebab Engkau adalah Maha Pengabul doa dari setiap hamba yg hina dan tak berdaya ini...
Aamiin..

Senin, 06 September 2010

POLA PENDIDIKAN DALAM KELUARGA

Salah satu aspek penting yang sangat terkait dengan upaya perbaikan pendidikan dan akhlak adalah “ Pola Pendidikan dalam Keluarga.”

Bagaimanapun pola pendidikan dalam keluarga tetap mempunyai peranan penting. Sebab siapapun yang kelak menjadi guru, politikus, polisi ,tentara, pejabat atau apa saja, awalnya tentu sangat bergantung kepada pola pendidikan dirumah. Sebagai cermin dan teladan dalam pola pendidikan dirumah adalah “orang tua”. Kegigihan orang tua untuk menjadi teladan bagi anak-anaknya adalah pendidikan yang tidak ternilai.

Mendidik anak merupakan amanah yang tidak sepele. Bagaimana akhirnya karakter anak setelah dewasa nanti, bergantung pada pendidikan yang ditanamkan orang tuanya sejak dini. Menanamkan nilai-nilai aqidah, akhlak dan lainnya menjadi tanggung jawab orang tua..Seorang anak wajib dibiasakan untuk selalu mengingat dan menjalankan rukun Islam yang merupakan ibadah seperti sholat, puasa, zakat, sedekah. Wajib pula mengajarkan anak tentang dasar-dasar syariah dan akhlak Islam yang terpuji, dimana orangtua mengajarkan halal dan haram serta berbagai ketetapan hukum lainnya. Orangtua harus mengajari anaknya akhlak yang baik dan tingkah laku yang terpuji serta mencegahnya dari akhlak yang burukdan sifat-sifat yang tercela seperti berdusta, mencuri, mencela pemabuk dan lain sebagainya. Dalam Al-Quran telah menegaskan “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.

Mendidik anak dalam rumah tangga harus diiringi dengan kekuatan akhlak yang baik dari para orang tua. Singkatnya apa yang diinginkan dari anak mulailah dari diri sendiri. Ingin anak rajin jadilah orang tua yang rajin, ingin anak yang soleh jadilah orang tua yang soleh. Sayangnya, orang tua masih mengukur kesuksesan anak dari nilai akademisnya. Ketika mempunyai anak yang mendapat peringkat pertama atau mendapat nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) yang tinggi orang tua mungkin bisa berbangga tetapi orang tua jarang tahu seperti apa akhlak anaknya di sekolah baik kepada guru atau kepada teman-temannya? Apakah anaknya saat ujian nyontek atau tidak ? Apakah nilai ujiannya benar-benar hasil dari kerja kerasnya selama ini?Apakah dia pedengki kepada sesamanya atau tidak? Apakah dia sombong atau tawadhu? Apakah dia pecandu miras atau narkoba? Apakah dia terlibat dalam tawuran ?

Orang tua harus serius dalam mengevaluasi perilaku anak-anaknya. Jika ada anak yang mungkin agak nakal atau bandel jangan saling menyalahkan, jangan salahkan guru, masyarakat tapi cobalah untuk mencari akar permasalahannya bersama-sama
Apabila alat ukur untuk mengukur kesuksesan hanya hal-hal duniawi, maka jagan aneh bila kelak dikemudian hari akan lahir generasi-generasi pecinta dunia.. Memang tidak salahnya mencari kebahagian duniawi namun jika kecintaan kepada dunia sudah membabi buta maka akan tumbuh kehinaan dan kelemahan diri.

Penyakit cinta dunia dan takut mati sebenarnya adalah kunci dari segala kelemahan manusia. Manusia-manusia yang terlalu cinta dunia akan melakukan apa saja tanpa menghiraukan hitam putihnya aturan, dari sinilah maka timbul keserakahan, kejahatan, kezholiman serta keburukan akhlak lainya.
Dalam Al-Quran surat Al-Hujaraat (49) Allah berfirman :” Sesunggguhnya orang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.” Orang yang taqwa selalu berhati-hati dalam setiap langkahnya, dia takut kalau-kalau perbuatannya akan merugikan orang lain dan dia takut menabraki/ melanggar rambu-rambu Allah..

Alangkah indahnya kalau komitmen taqwa tersebut datang dari rumah sehingga ketika anak tumbuh dewasa maka ia akan memancarkan akhlakulkarimah dilingkungannya. Marilah kita mendidik anak-anak kita dengan mendidik diri sendiri. Suruhlah anak-anak kita dengan menyuruh diri kita.

Jumat, 03 September 2010

BERSEMANGAT DI SEPULUH HARI TERAKHIR DARI BULAN RAMADHAN

Perlu diketahui bahwa sepertiga terakhir bulan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu suri tauladan kita -Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu bersungguh-sungguh untuk menghidupkan sepuluh hari terakhir tersebut dengan berbagai amalan melebihi waktu-waktu lainnya.

Sebagaimana istri beliau -Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha- berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)

Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’, pen), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Maka perhatikanlah apa yang dilakukan oleh suri tauladan kita! Lihatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah malah mengisi hari-hari terakir Ramadhan dengan berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan untuk persiapan lebaran (hari raya). Yang beliau lakukan adalah bersungguh-sungguh dalam melakukan ibadah seperti shalat, membaca Al Qur’an, dzikir, sedekah dan lain sebagainya. Renungkanlah hal ini!

Keutamaan Lailatul Qadar

Saudaraku, pada sepertiga terakhir dari bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah Allah mensifatinya dengan malam yang penuh keberkahan. Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan la urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44]: 3-4)

Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar. Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadar [97]: 1)

Keberkahan dan kemuliaan yang dimaksud disebutkan dalam ayat selanjutnya,

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur la urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar [97] : 3-5)

Catatan: Perhatikanlah bahwa malam keberkahan tersebut adalah lailatul qadar. Dan Al Qur’an turun pada bulan Ramadhan sebagaimana firman Allah Ta’ala,

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Maka sungguh sangat keliru yang beranggapan bahwasanya Al Qur’an itu turun pada pertengahan bulan Sya’ban atau pada 17 Ramadhan lalu diperingati dengan hari NUZULUL QUR’AN. Padahal Al Qur’an itu turun pada lailatul qadar. Dan lailatul qadar -sebagaimana pada penjelasan selanjutnya- terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Renungkanlah hal ini!

Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi ?

Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Terjadinya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)

Dan yang memilih pendapat bahwa lailatul qadar adalah malam kedua puluh tujuh sebagaimana ditegaskan oleh Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahwa lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR. Bukhari)


Oleh : Muhammad Khanif

Dalam Diam Ku Mencintaimu

Diamku bukan karena bisu
Tak melihatmu bukan kumelupakanmu
Acuhkan kata-katamu bukan kutelah bosan padamu

Sungguh!…karena kutakut salah niatku padamu..

Pesan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:
“Jangan pernah kau menyalahkan cinta, tapi salahkan mereka yg menyalahgunakan cinta hingga berbuat dosa”
Aastaghfirullaahu wa'atuubu ilaih]

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam…
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya…
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya… karena diammu memuliakan
Kesucian diri dan hatimu… menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu…
karena diammu bukti kesetiaanmu padanya…
Karena mungkin saja orang yang kau cintai, adalah juga orang yang telah Allah Subhanahu Wata’ala benar-benar pilihkan untukmu… Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali Radhiyallahu ‘anhum ? yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan…
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah…
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan…
Kekuatan harapan,kekuatan impian,,hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan dan impian itu menjadi nyata…
dan cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata…
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap dan berdo’a pada-Nya ?

Dan jika memang ‘cinta dalam diammu’ itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam… Iyaa… biarkan… karena Allah Ta’alaa masih punya rencana dan ‘hadiah’ lain untukmu…
jika dia memang bukan milikmu, melalui waktu akan menghapus ‘cinta dalam diammu’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah, dan orang yang tepat oleh Allah Subhanahu Wata’ala biarkan ‘cinta dalam diammu’ itu menjadi memori tersendiri… dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu…
Allah Subhanahu Wata’ala Tata hatimu…

Sudahkah aku pantas untuk dia ? Benar-benar pantas…???
Biarkanlah jiwamu terbang bebas menjalani semua niatmu, yang terpenting, kita perlu berbaik sangka selalu pada Allah Ta’alaa…
Pasangan kita, adalah cerminan sosok yang hampir mirip dengan kita…
Cintamu pada orang yang kau cintai dan sayangi, titipkanlah…
Titipkanlah pada Allah Ta’alaa…
Sebab hanya Allah Ta’alaa yang Maha Menjaga…
dikala kau dan dia saling berjauhan…
dikala kau dan dia saling memendam rindu, ingin bertemu…
Allah menjaga dengan menenangkan hatimu melalui dzikir dan tadabbur…

Cintamu pada orang yang sungguh-sungguh kau sayangi, adalah milik-Nya…


Oleh : Aini Kafkha Al-Farah

Selasa, 31 Agustus 2010

SETETES EMBUN


Ketika jendela terbuka
Sinar matahari bmencubit manja kulit wajahku
Membelai halus selembar nyawaku
Setetes embun kujilat

Sejuk merasuk memberikan satu kedamaian
Rumput ranum besenda gurau dengan sang bayu
Mereka seakan terssenyum kepadaku

Aku hidup di episode yang baru
Memiliki dialog yang kuyakin lebih indah dari yang dulu
Aku bermain di atas kuntum rindu yang besarnya tak rerkira

Kutanya kepadamu, awan
Benarkah dia malaikat lucu yang akan jadi penghias kesunyianku?
Terakhir kutanya kepadamu , cintaku
Adakah satu ruang di sudut hatimu unttukku yang mendambakanmu?


Oleh : Wahyu Sujani

Senin, 21 Juni 2010

MANAJEMEN WAKTU

Pada suatu malam, ketika hendak belajar, si Fulan memutuskan untuk belajar matematika. Kemudian dia berpikir ulang, Ketika ingat guru matematika yang judes itu, pilihannya berpindah lagi ke mata pelajaran Fisika. Tidak bertahan lama, dia sudah bosan lagi karena huruf dan angka-angka yang tersusun itu membuatnya pusing. Susah, katanya. Akhirnya, dia memilih pelajaran menggambar.

Apakah dia menggambar dengan lancar? Ternyata tidak juga. Setelah beberapa jam mencari-cari pensil gambar miliknya tak ditemukan juga. Dia menjadi kesal. Semua orang dibuatnya sibuk. Namun, tetap saja pensil itu tidak diketemukan. Jalan keluarnya adalah membeli yang baru di toko terdekat.

Pergilah dia ke toko yang dimaksud. Karena ada uang kembaliannya, dia berinisiatif membeli cemilan untuk menemaninya belajar. Sesampainya dirumah, dia bepikir kembali: cemilan tanpa minuman rasanya kurang lengkap. Sepertinya, kopi adalah pilihan tepat agar tetap terjaga dari rasa kantuk. Sayang, dia tak mendapatkan air panas dan gula, terpaksa dia merrebus air dulu dan kembali ke toko itu. Jarum pendeknya menunjukkan angka 10, sedangka yang panjangnya mengarah angka 6. Akhirnya, dia berlari pontang-panting.

Malam telah larut. Camilan habis, kopi pun tidak besisa. Pensil gambar tercecer, dan kertas gambar pun bersih tanpa coretan. Keampuhan kopi itu belum mampu mengalahkan rasa kantuk. Akhirnya tertidurlah ia dengan tenang.

Orang semacam Fulan ini sebenarnya tidak memiliki perencanaan. Banyak waktu yang terbuang. Jika bicara tentang kesibukan, dia memang sibuk, tetapi tidak efesien dan efektif. Orang yang unggul dan tidak, pada dasarnya sama-sama memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Dalam 24 jam itu ada yang mampu mengurus negara dan ada juga yang tidak, bahkan sekalipun itu untuk mengurus diri sendiri. Yang membedakan keduanya adalah tingkat kemampuan dalam menajemen waktu.

Sebuah rumus sederhana tentang manajemen waktu : Pertama, jumlah waktu boleh sama, tetapi aktivitas harus berbeda. Kedua, sekarang harus lebih baik dari pada sebelumnya. Waktu yang kita miliki hendaknya dipergunakan untuk melakukan aktivitas yang penuh manfaat dan bernilai ibadah. Selamat berjuang..!!



Sumber : Kisah Hikmah
Oelh : Aa Gym

Minggu, 06 Juni 2010

"BILA TAK MUNGKIN"

Bila anda tak mungkin menjadi
pohon pinus dipuncak bukit,
Jadilah sebatang perdu dilembah
Tetapi perdu terbaik ditepi anak sungai,
Jadilah pohon semak belukar,
Bila anda tak mungkin jadi pohon yang tinggi.

Bila anda tak mungkin menjadi,
Pohon kecil ditengah taman,
Jadilah sekedar rumput di tepi jalan,
Yang bisa menyegarkan pandangan mata orang.
Jadilah rumput yang paling membahagiakan,
Bagi dua sejoli yang sedang pacaran.

Tak mungkin semua menjadi nakhoda,
Sebagian mesti jadi anak buah..
Pekerjaannya mungkin berbeda.
Tetapi setiap tugas itu sama mulia.

Bila anda tak mungkin jadi jalan raya..
Jadilah jalan setapak saja.

Bila anda tak mungkin menjadi sang surya,
Jadilah bintang yang bercahaya..
Bukan ukuran dan takaran anda,
yaang menentukan keberhasilan anda,
Melainkan manfaat yang sebenarnya..
Yang sempat anda garap dengan daya upaya,
demi kepribadian anda!"



By : Douglas Mallaoch