Laman

Cari Blog Ini

Senin, 21 Juni 2010

MANAJEMEN WAKTU

Pada suatu malam, ketika hendak belajar, si Fulan memutuskan untuk belajar matematika. Kemudian dia berpikir ulang, Ketika ingat guru matematika yang judes itu, pilihannya berpindah lagi ke mata pelajaran Fisika. Tidak bertahan lama, dia sudah bosan lagi karena huruf dan angka-angka yang tersusun itu membuatnya pusing. Susah, katanya. Akhirnya, dia memilih pelajaran menggambar.

Apakah dia menggambar dengan lancar? Ternyata tidak juga. Setelah beberapa jam mencari-cari pensil gambar miliknya tak ditemukan juga. Dia menjadi kesal. Semua orang dibuatnya sibuk. Namun, tetap saja pensil itu tidak diketemukan. Jalan keluarnya adalah membeli yang baru di toko terdekat.

Pergilah dia ke toko yang dimaksud. Karena ada uang kembaliannya, dia berinisiatif membeli cemilan untuk menemaninya belajar. Sesampainya dirumah, dia bepikir kembali: cemilan tanpa minuman rasanya kurang lengkap. Sepertinya, kopi adalah pilihan tepat agar tetap terjaga dari rasa kantuk. Sayang, dia tak mendapatkan air panas dan gula, terpaksa dia merrebus air dulu dan kembali ke toko itu. Jarum pendeknya menunjukkan angka 10, sedangka yang panjangnya mengarah angka 6. Akhirnya, dia berlari pontang-panting.

Malam telah larut. Camilan habis, kopi pun tidak besisa. Pensil gambar tercecer, dan kertas gambar pun bersih tanpa coretan. Keampuhan kopi itu belum mampu mengalahkan rasa kantuk. Akhirnya tertidurlah ia dengan tenang.

Orang semacam Fulan ini sebenarnya tidak memiliki perencanaan. Banyak waktu yang terbuang. Jika bicara tentang kesibukan, dia memang sibuk, tetapi tidak efesien dan efektif. Orang yang unggul dan tidak, pada dasarnya sama-sama memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Dalam 24 jam itu ada yang mampu mengurus negara dan ada juga yang tidak, bahkan sekalipun itu untuk mengurus diri sendiri. Yang membedakan keduanya adalah tingkat kemampuan dalam menajemen waktu.

Sebuah rumus sederhana tentang manajemen waktu : Pertama, jumlah waktu boleh sama, tetapi aktivitas harus berbeda. Kedua, sekarang harus lebih baik dari pada sebelumnya. Waktu yang kita miliki hendaknya dipergunakan untuk melakukan aktivitas yang penuh manfaat dan bernilai ibadah. Selamat berjuang..!!



Sumber : Kisah Hikmah
Oelh : Aa Gym

Minggu, 06 Juni 2010

"BILA TAK MUNGKIN"

Bila anda tak mungkin menjadi
pohon pinus dipuncak bukit,
Jadilah sebatang perdu dilembah
Tetapi perdu terbaik ditepi anak sungai,
Jadilah pohon semak belukar,
Bila anda tak mungkin jadi pohon yang tinggi.

Bila anda tak mungkin menjadi,
Pohon kecil ditengah taman,
Jadilah sekedar rumput di tepi jalan,
Yang bisa menyegarkan pandangan mata orang.
Jadilah rumput yang paling membahagiakan,
Bagi dua sejoli yang sedang pacaran.

Tak mungkin semua menjadi nakhoda,
Sebagian mesti jadi anak buah..
Pekerjaannya mungkin berbeda.
Tetapi setiap tugas itu sama mulia.

Bila anda tak mungkin jadi jalan raya..
Jadilah jalan setapak saja.

Bila anda tak mungkin menjadi sang surya,
Jadilah bintang yang bercahaya..
Bukan ukuran dan takaran anda,
yaang menentukan keberhasilan anda,
Melainkan manfaat yang sebenarnya..
Yang sempat anda garap dengan daya upaya,
demi kepribadian anda!"



By : Douglas Mallaoch